Senin, 29 Desember 2014

resistensi



1.      Apa yang dimaksud resistensi
Resistensi adalah suatu bentuk penolakan atau ketidak inginan untuk melakukan suatu hal tertentu yang akhirnya menyebabkan individu sama sekali tidak ingin terlibat. Jadi kesimpulannya bahwa resistensi konselor adalah ketidak inginan konselor untuk melibatkan diri secara total dan menangani permasalahan klien. Apabila hal ini dibiarkan terus menerus tanpa ada upaya dari konselor untuk mengatasinya, maka proses konseling akan terganggu dan menyebabkan klien dapat terjangkit pada resistensi yang sama.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya resistensi konselor:
a.       Kecemasan, hal ini dapat berasal dari kekacauan pikiran konselor sendiri.
b.      Konselor mengalami frustasi dan konflik.
c.       Konselor yang terbiasa memerintah, menasehati, dan mengatur.
Konselor yang melakukan resistensi diawal pertemuan dengan klien akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan perasaan tidak mendapat penerimaan pada diri klien.
Apa bila resistensi dilakukan di tengah sesi konseling, maka kemungkinan klien akan menilai konselor telah bosan menghadapi masalah klien
Apabila resistensi dilakukan di akhir-akhir maka kemungkinan klien menganggap konselor melakukan terminasi bukan karena memang harus diakhiri melainkan atas dasar pertimbangan pribadi konselor sendiri. Konselor yang efektif dapat mencegak kemungkinan yang terjadi diawal proses, atau akhir konseling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar